Entri Populer

Kamis, 14 Juli 2011

Memekikmu


oleh Mahbub Junaedi pada 29 Juni 2011 jam 12:14
aku menafasimu
kau tergagap
sudah, sungguh sudah ada aliran udara di pucuk hidungmu yang mengembang
sebab mimpi tadi seperti itu
endusku membaui wangi lautmu
seperti pasir putih yang enggan hanyut
 hanya ingin menjaga beningmu

aku melucutimu
kau terperangah
sungguh ada keindahan polos di lautmu yang membentang di setiap aliran jalan pikiran
sebab hanya awan seperti itu
ada bingkai memfigura hati yang tertahan janjimu
sudah fasih karang membaca gerak ombakmu
birumu masih sisakan samar terawangmu

buihnya kecipak kaki di reremah pasir
hanya bunyi yang masih terlalu dini
camar sebentar lagi memagut ikan di pusarmu
lalu menyelam dalam perutmu yang sebenarnya sedang buncit tua
sesekali kaupun kelelahan menimangnya

untaian karagenan kecoklatan
menumpuk di sampan yang kau dayung
lalu kalungi laut saat perhelatan kenduri sedekah laut
tapi kau menolak kepala kerbau
karena mulutnya suka bicara serampangan
hanya ingin menidurkan ombak
agar untaian tak terpental
atau saat kau pungut untuk menjamasnya
ada kharisma yang mulai kusut
sebab waktu hampir surut

lalu kau memanggil angin
alihkan alir yang menggugah ombak
lalu kau leluasa mencabik jurai
seringaimu puas
saat nelayan merangkai senyum
ditingkahi pekik camar mengitarimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar