oleh Mahbub Junaedi pada 07 Juli 2011 jam 10:51
aku pungut di setiap hari
bongkahan matahari
menaruhnya di sudut hati
agar ada kehangatan
dan aku hangus
di pelukan
saat menangguk
selembar angin
aku kedinginan
memeluknya
ternyata ada salju
yang bergelayutan menguntai
seperti roncean melati
malam
tak lagi sehangat sinar temaram
sebab ada tabir mega
mengembang menjadi kelambu ranjang
namun membisu
menikam jantung rembulan...
hanya ada kehilangan pijakan
setapak yang kabur
menyamarkan arah
menuju ujung pikiran buntu
terkubur pasir pasir bening
menghampar di pantai kebimbangan
mahbub junaedi
bumiayu
bongkahan matahari
menaruhnya di sudut hati
agar ada kehangatan
dan aku hangus
di pelukan
saat menangguk
selembar angin
aku kedinginan
memeluknya
ternyata ada salju
yang bergelayutan menguntai
seperti roncean melati
malam
tak lagi sehangat sinar temaram
sebab ada tabir mega
mengembang menjadi kelambu ranjang
namun membisu
menikam jantung rembulan...
hanya ada kehilangan pijakan
setapak yang kabur
menyamarkan arah
menuju ujung pikiran buntu
terkubur pasir pasir bening
menghampar di pantai kebimbangan
mahbub junaedi
bumiayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar