oleh Mahbub Junaedi pada 13 Juli 2011 jam 18:49
bianglala menembus ufuk langit melengkung
hampir menyatu dalam bumi
warnamu yang membias oleh kristal air
yang menitik di debu kering, hilang ditelan kalis
tanpa meresap,
tetapi menggumpal menjadi gelembung
yang memekat di sela rekahan tanah, menganga...
hari ini hujan sebentar,
kemudian kabur terbawa derai angin
mengkabutkan bulirbulir yang mengembun, sramun...
lalu akankah berharap hujan akan deras
menghijaukan rumpun yang terlanjur meranggas mengering diri,
karena mengira kemarau akan sangat panjang
padahal dingin ini tak cukup meyakinkan
bahwa di selaselanya hujan akan turun, walau hanya setitik
sebentar kemudian akan membasah tanah ini,
selagi belum benarbenar tandus, sedemikian yakinnya?
sembari menghela nafas berat aku tersenyum
dengan pohonpohonku yang menunda layu, sedari tadi
matahari ternyata tak begitu terik memekik siang,
karena awan gemulung mencipta tabir sinarnya
sesenggukan embun luluhkan di dedaunan
saat memberat menetes lirih di setiap menitisnya, pada esok hari
puan, elokmu
di sendirimu
mahbub junaedi
bumiayu
hampir menyatu dalam bumi
warnamu yang membias oleh kristal air
yang menitik di debu kering, hilang ditelan kalis
tanpa meresap,
tetapi menggumpal menjadi gelembung
yang memekat di sela rekahan tanah, menganga...
hari ini hujan sebentar,
kemudian kabur terbawa derai angin
mengkabutkan bulirbulir yang mengembun, sramun...
lalu akankah berharap hujan akan deras
menghijaukan rumpun yang terlanjur meranggas mengering diri,
karena mengira kemarau akan sangat panjang
padahal dingin ini tak cukup meyakinkan
bahwa di selaselanya hujan akan turun, walau hanya setitik
sebentar kemudian akan membasah tanah ini,
selagi belum benarbenar tandus, sedemikian yakinnya?
sembari menghela nafas berat aku tersenyum
dengan pohonpohonku yang menunda layu, sedari tadi
matahari ternyata tak begitu terik memekik siang,
karena awan gemulung mencipta tabir sinarnya
sesenggukan embun luluhkan di dedaunan
saat memberat menetes lirih di setiap menitisnya, pada esok hari
puan, elokmu
di sendirimu
mahbub junaedi
bumiayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar