Entri Populer

Kamis, 14 Juli 2011

hujan di sela kering


oleh Mahbub Junaedi pada 13 Juli 2011 jam 18:49
 
bianglala menembus ufuk langit melengkung
hampir menyatu dalam bumi
warnamu yang membias oleh kristal air
yang menitik di debu kering, hilang ditelan kalis

tanpa meresap,
tetapi menggumpal menjadi gelembung
yang memekat di sela rekahan tanah, menganga...

hari ini hujan sebentar,
kemudian kabur terbawa derai angin
mengkabutkan bulirbulir yang mengembun, sramun...

lalu akankah berharap hujan akan deras
menghijaukan rumpun yang terlanjur meranggas mengering diri,
karena mengira kemarau akan sangat panjang
padahal dingin ini tak cukup meyakinkan
bahwa di selaselanya hujan akan turun, walau hanya setitik

sebentar kemudian akan membasah tanah ini,
selagi belum benarbenar tandus, sedemikian yakinnya?
sembari menghela nafas berat aku tersenyum
dengan pohonpohonku yang menunda layu, sedari tadi

matahari ternyata tak begitu terik memekik siang,
karena awan gemulung mencipta tabir sinarnya
sesenggukan embun luluhkan di dedaunan
saat memberat menetes lirih di setiap menitisnya, pada esok hari

puan, elokmu
di sendirimu

mahbub junaedi

bumiayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar