oleh Mahbub Junaedi pada 28 Juni 2011 jam 12:26
saat beruntun tak ada tempat untuk mampir
terpaksa aku lanjutkan lagi menguntai
kau takkan mampu melambatkan langkahku
atau menghadang di depanku sambil merajuk
sebab waktuku tak cukup buat jeda yang tak pasti
seperti saat kau kalangkabut meladeni dongeng dongeng hayalku
karena kau bersikeras tak yakin dengan kemungkinan terburuk
sebab kemungkinan terbaik itu sudah kau dekap erat erat
aku tetap saja ingin melanjutkan yang sudah kau ajari kemarin sore
saat kau sedang duduk santai menikmati secangkir teh manis
seperti mendongeng para pelamun maya
yang ketakutan saat menjadi kasat mata
sebab kejumpaan itu seperti kerinduan tapi ada rasa takut
setelah itu kau akan tak kenal lagi
sebab kau masih terpaut antara jarak yang sulit kujangkau
cobalah kau simak
atau kau pikir
pasti aku ini tiada
karena ketiadaan itu tak ada jumpa
akankah akan bersentuhan
saat ada bulubulu kulitku berdiri
(camar itu saat kepada laut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar